We want to hear from you!Take our 2021 Community Survey!
This site is no longer updated.Go to react.dev

Cara Berpikir Dengan React

These docs are old and won’t be updated. Go to react.dev for the new React docs.

The updated Thinking in React guide teaches modern React and includes live examples.

React, menurut opini kami, adalah cara paling terdepan dalam membangun sebuah aplikasi web JavaScript yang besar dan cepat. React dapat mengatasi masalah skalabilitas dengan sangat baik untuk kami di Facebook dan Instagram.

Salah satu keunggulan dari React adalah bagaimana ia dapat membuat Anda berpikir mengenai aplikasi Anda ketika membangun aplikasi tersebut. Dalam dokumen ini, kami akan mengajak Anda melewati proses berpikir dalam membangun sebuah tabel data produk yang memiliki fitur pencarian menggunakan React.

Mulailah Dengan Sebuah Rancang Bangun

Bayangkan kita telah memiliki sebuah API JSON dan sebuah rancang bangun dari desainer. Rancang bangun kita terlihat seperti ini:

Mockup

API JSON kita akan mengembalikan beberapa data yang akan terlihat seperti ini:

[
  {category: "Sporting Goods", price: "$49.99", stocked: true, name: "Football"},
  {category: "Sporting Goods", price: "$9.99", stocked: true, name: "Baseball"},
  {category: "Sporting Goods", price: "$29.99", stocked: false, name: "Basketball"},
  {category: "Electronics", price: "$99.99", stocked: true, name: "iPod Touch"},
  {category: "Electronics", price: "$399.99", stocked: false, name: "iPhone 5"},
  {category: "Electronics", price: "$199.99", stocked: true, name: "Nexus 7"}
];

Langkah 1: Bagi Antaramuka Pengguna Menjadi Sebuah Hierarki Komponen

Langkah pertama yang akan Anda lakukan adalah menggambar kotak-kotak untuk setiap komponen (dan subkomponen) di rancang bangun dan memberikan mereka masing-masing sebuah nama. Jika Anda bekerja dengan desainer, mungkin mereka telah melakukan ini, jadi cobalah tanya mereka! Nama layer pada berkas Photoshop mereka bisa menjadi nama bagi komponen React Anda!

Namun bagaimana Anda mengetahui bagian mana yang harus menjadi komponen sendiri? Anda dapat menggunakan teknik yang sama untuk memutuskan jika Anda harus membuat sebuah fungsi atau obyek. Salah satu dari teknik tersebut adalah single responsibility principle, yang berarti secara ideal, sebuah komponen hanya dapat melakukan satu hal. Jika pada akhirnya komponen tersebut berkembang, maka ia harus dibagi kembali menjadi subkomponen yang lebih kecil.

Karena Anda seringkali akan menampilkan sebuah model data JSON kepada pengguna, Anda akan menemukan bahwa jika model Anda dibangun dengan benar, maka antaramuka pengguna (dan demikian juga struktur komponen Anda) akan dapat menyesuaikan dengan baik. Ini karena antaramuka pengguna dan model data cenderung mengikuti arsitektur informasi yang sama, yang berarti memisahkan antaramuka pengguna Anda ke dalam komponen-komponen seringkali sangat mudah. Bagi saja komponen-komponen Anda untuk merepresentasikan satu bagian dari model data Anda.

Diagram showing nesting of components

Anda akan melihat di sini bahwa kita memiliki lima komponen di aplikasi kita. Kami telah mencetak miring data yang direpresentasikan oleh tiap komponen. The numbers in the image correspond to the numbers below.

  1. FilterableProductTable (oranye): berisi keseluruhan dari contoh ini
  2. SearchBar (biru): menerima semua masukan pengguna
  3. ProductTable (hijau): menampilkan dan memfilter koleksi data berdasarkan masukan pengguna
  4. ProductCategoryRow (biru muda): menampilkan judul untuk setiap kategori
  5. ProductRow (merah): menampilkan sebuah baris untuk setiap produk

Jika Anda melihat ProductTable, Anda akan menemukan bahwa judul tabel (berisi label “Name” dan “Price”) bukan merupakan komponen yang berdiri sendiri. Sebenarnya ini adalah masalah preferensi, dan akan terdapat argumen yang akan dibuat bagaimanapun juga. Di contoh ini, kita membuatnya sebagai bagian dari ProductTable karena ia adalah bagian dari proses me-render koleksi data, yang merupakan tanggung jawab dari ProductTable. Namun, jika judul tabel ini berkembang menjadi lebih rumit (mis. jika kita akan menambahkan fungsi sorting), akan menjadi masuk akal untuk membuatnya dalam komponen ProductTableHeader yang terpisah.

Setelah kita mengidentifikasi komponen dari rancang bangun kita, mari mengaturnya dalam sebuah hierarki. Ini mudah. Komponen yang berada di dalam komponen dalam rancang bangun kita harusnya akan muncul sebagai komponen anak dalam hierarki kita:

  • FilterableProductTable

    • SearchBar
    • ProductTable

      • ProductCategoryRow
      • ProductRow

Langkah 2: Buat Versi Statis di React

Lihat Pen Thinking In React: Step 2 di CodePen.

Setelah kita memiliki hierarki komponen, saatnya mengimplementasikan aplikasi Anda. Cara termudah adalah membuat versi aplikasi Anda yang menerima model data dan me-render UI tanpa ada interaktifitas yang terjadi. Memisahkan proses ini adalah jalan yang terbaik karena membuat versi statis membutuhkan banyak mengetik dan tanpa berpikir, dan menambahkan interaktifitas membutuhkan banyak berpikir namun tidak terlalu banyak mengetik. Kita akan segera tahu alasannya.

Untuk membuat versi statis dari aplikasi Anda yang me-render model data, Anda akan membangun komponen yang menggunakan kembali komponen lain dan mengoper data menggunakan props. props adalah sebuah cara untuk mengoper data dari komponen induk ke komponen anak. Jika Anda telah familiar dengan konsep state, jangan menggunakan state sama sekali untuk membangun versi statis ini. State disediakan hanya untuk interaktifitas, yang berarti, data yang berubah seiring waktu. Karena ini adalah versi statis dari aplikasi yang Anda buat, Anda belum membutuhkannya.

Anda dapat membangun dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas. Maksudnya, Anda dapat mulai membangun komponen teratas dari hierarki (mis. memulai dari FilterableProductTable) atau dari komponen terbawah (ProductRow). Dalam contoh simpel, biasanya lebih mudah membangun dari atas ke bawah, dan dalam proyek yang lebih besar, biasanya lebih mudah membangun dari bawah ke atas dan menambahkan tes dalam prosesnya.

Pada akhir langkah ini, Anda akan memiliki sebuah library dari komponen pakai ulang yang akan me-render model data Anda. Komponen-komponen tersebut hanya akan memiliki method render() karena mereka adalah versis statis dari aplikasi Anda. Komponen di atas hierarki (FilterableProductTable) akan mengambil model data sebagai sebuah prop. Jika Anda membuat perubahan pada model data dan memanggil kembali root.render(), UI akan diperbarui secara otomatis. Akan mudah untuk melihat bagaimana UI Anda diperbarui dan dimana untuk melakukan perubahan karena tidak ada hal rumit yang terjadi. Konsep one-way data flow (disebut juga one-way binding) dari React membuat segalanya modular dan cepat.

Silakan merujuk pada dokumentasi React jika Anda memerlukan bantuan dalam melakukan langkah ini.

Sedikit Selingan: Props vs State

Terdapat dua tipe “model” data di React: props dan state. Penting untuk memahami perbedaan keduanya; baca dokumentasi React jika Anda belum yakin apa perbedaan mereka. Lihat juga FAQ: Apakah perbedaan dari state dan props?

Langkah 3: Identifikasi Representasi Minimal (namun komplit) dari State UI

Untuk membuat UI Anda interaktif, Anda harus bisa melakukan perubahan terhadap model data Anda. React membuat langkah ini mudah dengan state.

Untuk membangun aplikasi Anda dengan benar, pertama-tama Anda perlu untuk memikirkan set minimal dari state yang dapat berubah yang dibutuhkan oleh aplikasi Anda. Kuncinya adalah DRY: Don’t Repeat Yourself. Carilah representasi minimal absolut dari state yang dibutuhkan aplikasi Anda dan hitung hal-hal lain yang Anda butuhkan berdasarkan permintaan. Sebagai contohnya, jika Anda membangun sebuah TODO list, simpan saja sebuah senarai dari item TODO; tidak perlu menyimpan variabel state terpisah untuk jumlah item TODO tersebut. Jika Anda ingin menampilkan jumlah item TODO, Anda bisa mendapatkannya hanya dengan menghitung panjang dari senarai item TODO.

Pikirkan bagian-bagian data yang ada dalam aplikasi kita. Kita memiliki:

  • Daftar produk
  • Teks pencarian yang dimasukkan oleh pengguna
  • Nilai dari checkbox
  • Daftar produk yang telah difilter

Mari kita telaah satu per satu dan tentukan yang mana merupakan state. Jawab tiga pertanyaan berikut mengenai setiap bagian data:

  1. Apakah data tersebut dioper dari komponen induk melalui props? Jika ya, mungkin data tersebut bukan state.
  2. Apakah data tersebut tidak berubah seiring waktu? Jika ya, mungkin data tersebut bukan state.
  3. Apakah Anda dapat menghitungnya berdasarkan state atau props lain di dalam komponen Anda? Jika ya, data tersebut bukanlah state.

Daftar produk dioper ke dalam komponen melalui props, jadi data tersebut bukan state. Teks pencarian dan nilai checkbox bisa menjadi state karena data tersebut berubah seiring waktu dan tidak dapat dihitung dari apapun. Dan akhirnya, daftar produk yang telah difilter bukan merupakan state karena data tersebut dapat dihitung dengan menggabungkan daftar produk dengan teks pencarian dan nilai checkbox.

Jadi, state kita adalah:

  • Teks pencarian yang dimasukkan oleh pengguna
  • Nilai dari checkbox

Langkah 4: Identifikasi Dimana State Anda Berada

Lihat Pen Thinking In React: Step 4 di CodePen.

OK, jadi kita sudah mengindentifikasi set minimal dari state aplikasi kita. Selanjutnya, kita perlu mengidentifikasi komponen mana yang memutasi, atau memiliki state tersebut.

Perlu diingat: Prinsip dasar React adalah aliran data satu arah yang mengalir ke bawah sejalan dengan hierarki komponen. Bisa jadi menentukan komponen mana yang harus menyimpan state yang mana tidak dapat dilakukan secara langsung. Ini seringkali adalah bagian paling menantang bagi pendatang baru untuk dipahami, jadi ikuti langkah-langkah berikut untuk mengetahuinya:

Untuk setiap bagian state dari aplikasi Anda:

  • Identifikasi setiap komponen yang me-render sesuatu berdasarkan state tersebut.
  • Temukan sebuah komponen yang menjadi pemilik bersama dari state (sebuah komponen di atas komponen-komponen yang membutuhkan state tersebut di hirarki).
  • Antara komponen pemilik bersama atau komponen lain di atas hierarkilah yang seharusnya memiliki state tersebut.
  • Jika Anda tidak dapat menemukan sebuah komponen yang masuk akal untuk memiliki state tersebut, buatlah sebuah komponen yang bertugas hanya untuk menyimpan state dan menambahkannya dimanapun di hirarki di atas komponen-komponen pemilik bersama.

Mari kita jalankan strategi ini di aplikasi kita:

  • ProductTable akan perlu memfilter daftar produk berdasarkan state dan SearchBar perlu menampilkan teks pencarian dan state dari checkbox.
  • Komponen pemilik bersama dalam hal ini adalah FilterableProductTable.
  • Akan menjadi masuk akal secara konsep apabila teks pencarian dan nilai checkbox untuk berada di FilterableProductTable

Bagus, jadi kita telah menentukan bahwa state kita berada di FilterableProductTable. Pertama, sebuah properti awal this.state = {filterText: '', inStockOnly: false} di method constructor FilterableProductTable untuk merefleksikan state awal dari aplikasi Anda. Kemudian, oper filterText dan inStockOnly ke ProductTable dan SearchBar sebagai sebuah prop. Akhirnya, gunakan props tersebut untuk memfilter baris di ProductTable dan set nilai dari field pada form di SearchBar.

Anda akan mulai dapat melihat bagaimana aplikasi Anda bekerja: ubah filterText menjadi "ball" lalu muat ulang aplikasi Anda. Anda akan melihat tabel data telah diperbarui dengan benar.

Langkah 5: Tambahkan Aliran Data Sebaliknya

Lihat Pen Thinking In React: Step 5 di CodePen.

Sejauh ini, kita telah membangun sebuah aplikasi yang telah secara benar di-render sebagai fungsi dari props dan state yang mengalir ke bawah seiring hierarki. Sekarang saatnya untuk mendukung aliran data ke arah sebaliknya: komponen form yang berada di bawah hirarki perlu untuk memperbarui state di FilterableProductTable.

React membuat aliran data seperti ini menjadi eksplisit untuk mempermudah pemahaman bagaimana aplikasi Anda bekerja, namun cara ini membuat perlunya pengetikan yang sedikit lebih banyak daripada metode two-way data binding tradisional.

Jika Anda mencoba untuk mengetik atau mencentang checkbox di versi saat ini, Anda akan melihat bahwa React tidak memperdulikan input yang Anda lakukan. Hal ini memang disengaja, karena kita telah menentukan prop value dari input agar selalu setara dengan state yang dioper dari FilterableProductTable.

Mari kita berpikir mengenai apa yang sebenarnya kita inginkan terjadi. Kita ingin untuk memastikan bahwa ketika pengguna mengubah form, kita memperbarui state untuk merefleksikan input dari pengguna. Karena komponen hanya diperbolehkan untuk memperbarui state mereka sendiri, FilterableProductTable akan mengalirkan callback ke SearchBar yang kemudian akan dipanggil kapanpun state harus diperbarui. Kita dapat menggunakan event onChange pada input untuk mengetahui kapan harus memanggil callback. Callback yang dioper oleh FilterableProductTable akan memanggil setState(), dan aplikasi akan diperbarui.

Dan Selesai!

Mudah-mudahan, contoh di atas memberi Anda gambaran mengenai bagaimana cara berpikir dalam membangun komponen dan aplikasi menggunakan React. Walaupun mungkin memerlukan sedikit pengetikan daripada biasanya, perlu diingat bahwa kode akan jauh lebih sering dibaca daripada ditulis, jadi akan sangat mudah untuk membaca kode yang modular dan eksplisit ini. Saat Anda mulai membangun library komponen-komponen yang cukup besar, Anda akan mulai menyukai keeksplisitan dan modularitasnya, dan dengan penggunaan ulang kode, jumlah baris kode Anda akan mulai berkurang. :)

Is this page useful?Edit halaman ini