We want to hear from you!Take our 2021 Community Survey!
This site is no longer updated.Go to react.dev

Catatan Implementasi

Bagian ini adalah kumpulan catatan implementasi untuk stack reconciler.

Ini sangat teknis dan mengasumsikan pemahaman yang kuat tentang API publik React serta bagaimana itu dibagi menjadi inti, renderers, dan reconciler. Jika Anda tidak terlalu mengenal basis kode React, baca dahulu ikhtisar basis kode.

Ini juga mengasumsikan pemahaman tentang perbedaan antara komponen React, instances mereka, dan elemen.

Stack reconciler digunakan dalam React 15 dan sebelumnya. Terletak di src/renderers/shared/stack/reconciler.

Video: Membangun React dari awal

Paul O’Shannessy memberi ceramah tentang membangun React dari awal yang sebagian besar menginspirasi dokumen ini.

Baik dokumen ini maupun ceramahnya merupakan penyederhanaan basis kode nyata jadi Anda mungkin mendapatkan pemahaman yang lebih baik dengan membiasakan diri dengan mereka berdua.

Ikhtisar

Reconciler sendiri tidak memiliki API publik. Renderers seperti React DOM dan React Native menggunakannya untuk memperbarui antarmuka pengguna secara efisien sesuai dengan komponen React yang ditulis oleh pengguna.

Mounting sebagai proses rekursif

Mari kita pertimbangkan pertama kali Anda pasang komponen:

const root = ReactDOM.createRoot(rootEl);
root.render(<App />);

React DOM akan oper <App /> ke reconciler. Ingat bahwa <App /> adalah elemen React, yaitu, deskripsi apa yang akan di render. Anda dapat menganggapnya sebagai objek biasa:

console.log(<App />);
// { type: App, props: {} }

Reconciler akan memeriksa apakah App adalah kelas atau fungsi. Jika App adalah fungsi, reconciler akan memanggil App(props) untuk mendapatkan elemen yang di render.

Jika App adalah kelas, reconciler akan instantiate sebuah App dengan new App(props), panggil method lifecycle componentWillMount(), dan kemudian akan memanggil method render() untuk mendapatkan elemen yang di render.

Bagaimanapun juga, reconciler akan mempelajari elemen App “rendered to”.

Proses ini rekursif. App dapat di render menjadi <Greeting />, Greeting dapat di render menjadi <Button />, dan begitu seterusnya. Reconciler akan “menelusuri” melalui komponen yang ditentukan pengguna secara rekursif saat mempelajari apa yang di render oleh setiap komponen.

Anda dapat membayangkan proses ini sebagai pseudocode:

function isClass(type) {
  // Subkelas React.Component memiliki *flag* ini
  return (
    Boolean(type.prototype) &&
    Boolean(type.prototype.isReactComponent)
  );
}

// Fungsi ini mengambil elemen React (misalnya <App />)
// dan mengembalikan DOM atau *node* Native yang mewakili diagram yang dipasang.
function mount(element) {
  var type = element.type;
  var props = element.props;

  // Kita akan menentukan elemen yang di *render*
  // dengan menjalankan tipe sebagai fungsi
  // atau membuat *instance* dan memanggil render().
  var renderedElement;
  if (isClass(type)) {
    // Komponen kelas
    var publicInstance = new type(props);
    // Atur *props*
    publicInstance.props = props;
    // Panggil *lifecycle* jika diperlukan
    if (publicInstance.componentWillMount) {
      publicInstance.componentWillMount();
    }
    // Dapatkan elemen yang di *render* dengan memanggil render()
    renderedElement = publicInstance.render();
  } else {
    // Komponen fungsi
    renderedElement = type(props);
  }

  // Proses ini rekursif karena komponen mungkin
  // mengembalikan elemen dengan tipe komponen lain.
  return mount(renderedElement);

  // Catatan: implementasi ini tidak lengkap dan berulang-ulang!
  // Ini hanya menangani elemen seperti <App /> atau <Button />.
  // Ini tidak menangani elemen seperti <div /> atau <p /> belum.
}

var rootEl = document.getElementById('root');
var node = mount(<App />);
rootEl.appendChild(node);

Catatan:

Implementasi di atas benar-benar pseudo-code, dan tidak mirip dengan implementasi nyata. Implementasi ini juga akan menyebabkan stack overflow karena kita belum membahas kapan harus menghentikan rekursi.

Mari kita rekap beberapa ide utama dalam contoh di atas:

  • Elemen React adalah objek polos yang mewakili jenis komponen (mis. App) dan props.
  • Komponen yang ditentukan pengguna(misalnya. App) dapat berupa kelas atau fungsi tetapi semuanya merupakan elemen “render to”.
  • “Mounting” adalah proses rekursif yang membuat DOM atau diagram Native diberi elemen React tingkat atas (misalnya. <App />).

Elemen Mounting Host

Proses ini akan sia-sia jika kami tidak render sesuatu ke layar sebagai hasilnya.

Selain komponen yang ditentukan pengguna (“composite”), elemen React mungkin juga dapat mewakili komponen platform khusus (”host”). Sebagai contoh, Button mungkin mengembalikan <div /> dari method render.

Jika properti elemen type adalah string, kami berurusan dengan elemen host:

console.log(<div />);
// { type: 'div', props: {} }

Tidak ada kode yang ditentukan pengguna yang terkait dengan element host.

Ketika reconciler menjumpai elemen host, itu memungkinkan renderer mengurus mounting. Misalnya, React DOM akan membuat node DOM.

Jika elemen host memiliki children, reconciler secara rekursif me-mount mereka mengikuti algoritma yang sama seperti diatas. Tidak masalah apakah children adalah host (seperti <div><hr /></div>), komposit (seperti <div><Button /></div>), atau keduanya.

Node DOM diproduksi oleh komponen child akan ditambahkan ke node parent DOM, dan secara rekursif, struktur DOM lengkap akan dirakit.

Catatan:

Reconciler sendiri tidak terikat dengan DOM. Hasil mounting yang tepat (kadang disebut “image mount” dalam source code) tergantung pada renderer, dan bisa menjadi node DOM (React DOM), string (React DOM Server), atau number mewakili tampilan asli (React Native).

Jika kami memperluas kode untuk menangani elemen host, akan terlihat seperti ini:

function isClass(type) {
  // Subkelas React.Component memiliki *flag* ini
  return (
    Boolean(type.prototype) &&
    Boolean(type.prototype.isReactComponent)
  );
}

// Fungsi ini hanya menangani elemen dengan tipe komposit.
// Sebagai contoh, ia menangani <App /> dan <Button />, tetapi bukan <div />.
function mountComposite(element) {
  var type = element.type;
  var props = element.props;

  var renderedElement;
  if (isClass(type)) {
    // Komponen kelas
    var publicInstance = new type(props);
    // Atur *props*
    publicInstance.props = props;
    // Panggil *lifecycle* jika diperlukan
    if (publicInstance.componentWillMount) {
      publicInstance.componentWillMount();
    }
    renderedElement = publicInstance.render();
  } else if (typeof type === 'function') {
    // Komponen fungsi
    renderedElement = type(props);
  }

  // Ini bersifat rekursif tetapi pada akhirnya kami akan mencapai dasar rekursif ketika
  // elemen adalah *host* (misalnya <div />) daripada komposit (misalnya <App />):
  return mount(renderedElement);
}

// Fungsi ini hanya menangani elemen dengan tipe *host*
// Sebagai contoh, ia menangani <div /> dan <p /> bukan <App />.
function mountHost(element) {
  var type = element.type;
  var props = element.props;
  var children = props.children || [];
  if (!Array.isArray(children)) {
    children = [children];
  }
  children = children.filter(Boolean);

  // Blok kode ini seharusnya tidak ada di dalam *reconciler*.
  // *Renderers* yang berbeda mungkin menginisialisasi *node* secara berbeda.
  // Sebagai contoh, React Native akan membuat tampilan iOS atau Android.
  var node = document.createElement(type);
  Object.keys(props).forEach(propName => {
    if (propName !== 'children') {
      node.setAttribute(propName, props[propName]);
    }
  });

  // Pasang *children*
  children.forEach(childElement => {
    // *Children* dapat berupa *host* (e.g. <div />) atau komposit (e.g. <Button />).
    // Kami juga akan memasang mereka secara rekursif:
    var childNode = mount(childElement);

    // Baris kode ini juga khusus *renderer*.
    // Ini akan berbeda tergantung pada *renderer*:
    node.appendChild(childNode);
  });

  // Kembalikan *node* DOM sebagai hasil pemasangan.
  // Di sinilah rekursi berakhir.
  return node;
}

function mount(element) {
  var type = element.type;
  if (typeof type === 'function') {
    // Komponen yang ditentukan pengguna
    return mountComposite(element);
  } else if (typeof type === 'string') {
    // Komponen khusus platform
    return mountHost(element);
  }
}

var rootEl = document.getElementById('root');
var node = mount(<App />);
rootEl.appendChild(node);

Kode ini bekerja, tetapi masih jauh dari bagaimana reconciler benar-benar dilaksanakan. Bahan utama yang hilang adalah dukungan untuk pembaruan.

Memperkenalkan Instance Internal

Fitur utama dari React adalah Anda dapat render ulang semuanya, dan itu tidak akan membuat ulang DOM atau mengatur ulang state:

root.render(<App />);
// Harus menggunakan kembali DOM yang ada:
root.render(<App />);

Namun, implementasi kami di atas hanya tahu cara memasang diagram awal. Itu tidak dapat melakukan pembaruan karena itu tidak menyimpan semua informasi yang diperlukan, seperti semua publicInstance, atau node DOM yang sesuai dengan komponen yang mana.

Basis kode stack reconciler memecahkan ini dengan membuat fungsi mount() menjadi method dan meletakannya di kelas. Ada beberapa kelemahan dari pendekatan ini, dan kita akan berada di arah yang berlawanan dalam penulisan ulang reconciler yang sedang berlangsung. Namun demikian inilah cara kerjanya sekarang.

Alih-alih memisahkan fungsi mountHost dan mountComposite, kami akan membuat dua kelas: DOMComponent dan CompositeComponent.

Kedua kelas memiliki constructor yang menerima element, serta method mount() yang mengembalikan node yang dipasang. Kami akan mengganti fungsi mount() tingkat atas dengan factory yang membuat kelas yang benar:

function instantiateComponent(element) {
  var type = element.type;
  if (typeof type === 'function') {
    // Komponen yang ditentukan pengguna
    return new CompositeComponent(element);
  } else if (typeof type === 'string') {
    // Komponen khusus platform
    return new DOMComponent(element);
  }  
}

Pertama, mari kita pertimbangkan implementasi CompositeComponent:

class CompositeComponent {
  constructor(element) {
    this.currentElement = element;
    this.renderedComponent = null;
    this.publicInstance = null;
  }

  getPublicInstance() {
    // Untuk komponen komposit, buka instance kelas.
    return this.publicInstance;
  }

  mount() {
    var element = this.currentElement;
    var type = element.type;
    var props = element.props;

    var publicInstance;
    var renderedElement;
    if (isClass(type)) {
      // Komponen Kelas
      publicInstance = new type(props);
      // Atur props
      publicInstance.props = props;
      // Panggil lifecycle jika diperlukan
      if (publicInstance.componentWillMount) {
        publicInstance.componentWillMount();
      }
      renderedElement = publicInstance.render();
    } else if (typeof type === 'function') {
      // Komponen Fungsi
      publicInstance = null;
      renderedElement = type(props);
    }

    // Simpan instance publik
    this.publicInstance = publicInstance;

    // Instantiate instance child internal sesuai dengan elemen.
    // Ini akan menjadi DOMComponent untuk <div /> atau <p />,
    // dan CompositeComponent untuk <App /> atau <Button />:
    var renderedComponent = instantiateComponent(renderedElement);
    this.renderedComponent = renderedComponent;

    // Pasang keluaran yang di render
    return renderedComponent.mount();
  }
}

Ini tidak jauh berbeda dari implementasi mountComposite() kami sebelumnya, tetapi sekarang kami dapat menyimpan beberapa informasi, seperti this.currentElement, this.renderedComponent, dan this.publicInstance, untuk digunakan selama pembaruan.

Perhatikan bahwa instance CompositeComponent tidak sama dengan instance dari element.type yang disediakan pengguna. CompositeComponent adalah detail implementasi dari reconciler kami, dan tidak pernah di ekspos ke pengguna. Kelas yang ditentukan pengguna adalah yang kita baca dari element.type, dan CompositeComponent menciptakan instance dari itu.

Untuk menghindari kebingungan, kami akan memanggil instance CompositeComponent dan DOMComponentinstance internal”. Mereka ada sehingga kami dapat mengaitkan beberapa data long-lived dengan mereka. Hanya renderer dan reconciler yang menyadari bahwa mereka ada.

Sebaliknya, kami menyebut instance kelas yang ditentukan pengguna sebagai ”instance publik”. Instance publik adalah apa yang ada lihat sebagai this di render() dan method lain dari komponen custom Anda.

Fungsi mountHost(), yang di tulis ulang menjadi method mount() pada kelas DOMComponent, juga tampak familier:

class DOMComponent {
  constructor(element) {
    this.currentElement = element;
    this.renderedChildren = [];
    this.node = null;
  }

  getPublicInstance() {
    // Untuk komponen DOM, hanya mengekspos *node* DOM.
    return this.node;
  }

  mount() {
    var element = this.currentElement;
    var type = element.type;
    var props = element.props;
    var children = props.children || [];
    if (!Array.isArray(children)) {
      children = [children];
    }

    // Buat dan simpan *node*
    var node = document.createElement(type);
    this.node = node;

    // Atur atributnya
    Object.keys(props).forEach(propName => {
      if (propName !== 'children') {
        node.setAttribute(propName, props[propName]);
      }
    });

    // Buat dan simpan children yang dibungkus.
    // Masing-masing dari mereka dapat menjadi DOMComponent atau CompositeComponent,
    // tergantung pada apakah tipe elemen adalah string atau fungsi.
    var renderedChildren = children.map(instantiateComponent);
    this.renderedChildren = renderedChildren;

    // Kumpulkan node DOM yang mereka kembalikan saat pemasangan
    var childNodes = renderedChildren.map(child => child.mount());
    childNodes.forEach(childNode => node.appendChild(childNode));

    // Kembalikan node DOM node sebagai hasil pemasangan
    return node;
  }
}

Perbedaan utama setelah menulis ulang dari mountHost() adalah sekarang kita menyimpan this.node dan this.renderedChildren yang terkait dengan instance komponen DOM internal. Kami juga akan menggunakannya untuk menerapkan pembaruan yang tidak merusak di masa mendatang.

Akibatnya, setiap instance internal, komposit atau host, sekarang menuju ke instance internal child. Untuk membantu memvisualisasikan ini, jika fungsi komponen <App> me-render komponen kelas <Button>, dan kelas Button me-render sebuah <div>, diagram instance internal akan terlihat seperti ini:

[object CompositeComponent] {
  currentElement: <App />,
  publicInstance: null,
  renderedComponent: [object CompositeComponent] {
    currentElement: <Button />,
    publicInstance: [object Button],
    renderedComponent: [object DOMComponent] {
      currentElement: <div />,
      node: [object HTMLDivElement],
      renderedChildren: []
    }
  }
}

Dalam DOM Anda hanya akan melihat <div>. Namun diagram instance internal berisi komposit dan instance internal host.

Instance internal komposit perlu disimpan:

  • Elemen saat ini.
  • Instance publik jika tipe elemen adalah kelas.
  • Satu instance internal yang di render. Itu bisa berupa DOMComponent atau CompositeComponent.

Instance internal host perlu disimpan:

  • Elemen saat ini.
  • Node DOM.
  • Semua instance internal child. Masing-masing dari mereka dapat berupa DOMComponent atau CompositeComponent.

Jika Anda kesulitan membayangkan bagaimana struktur instance internal terstruktur dalam aplikasi yang lebih kompleks, React DevTools dapat memberi Anda perkiraan yang mendekati, karena menyoroti instance host dengan contoh warna abu-abu, dan instance komposit dengan warna ungu:

React DevTools tree

Untuk menyelesaikan penulisan ulang ini, kami akan memperkenalkan fungsi yang memasang diagram lengkap ke node container, juga seperti ReactDOM.render(). Ia mengembalikan instance publik, juga seperti ReactDOM.render():

function mountTree(element, containerNode) {
  // Buat instance internal tingkat atas
  var rootComponent = instantiateComponent(element);

  // Pasang komponen tingkat atas ke dalam container
  var node = rootComponent.mount();
  containerNode.appendChild(node);

  // Kembalikan instance publik yang disediakannya
  var publicInstance = rootComponent.getPublicInstance();
  return publicInstance;
}

var rootEl = document.getElementById('root');
mountTree(<App />, rootEl);

Unmounting

Sekarang kami memiliki instance internal yang menampung children mereka dan node DOM, kami dapat menerapkan unmounting. Untuk komponen komposit, unmounting memanggil method lifecycle dan berulang.

class CompositeComponent {

  // ...

  unmount() {
    // Panggil method lifecycle jika diperlukan
    var publicInstance = this.publicInstance;
    if (publicInstance) {
      if (publicInstance.componentWillUnmount) {
        publicInstance.componentWillUnmount();
      }
    }

    // Lepaskan komponen tunggal yang di*render*
    var renderedComponent = this.renderedComponent;
    renderedComponent.unmount();
  }
}

Untuk DOMComponent, unmounting memberitahu setiap child untuk unmount:

class DOMComponent {

  // ...

  unmount() {
    // Lepaskan semua *children*
    var renderedChildren = this.renderedChildren;
    renderedChildren.forEach(child => child.unmount());
  }
}

Dalam praktiknya, unmounting komponen DOM juga menghapus event listener dan menghapus beberapa cache, tetapi kami akan melewatkan detail itu.

Kita sekarang dapat menambahkan fungsi tingkat atas baru yang disebut unmountTree(containerNode) yang mirip dengan ReactDOM.unmountComponentAtNode():

function unmountTree(containerNode) {
  // Baca instance internal dari node DOM:
  // (Ini belum berfungsi, kita perlu mengubah mountTree() untuk menyimpannya.)
  var node = containerNode.firstChild;
  var rootComponent = node._internalInstance;

  // Lepas diagram dan bersihkan *container*
  rootComponent.unmount();
  containerNode.innerHTML = '';
}

Agar ini berfungsi, kita perlu membaca instance root internal dari node DOM. Kami akan memodifikasi mountTree() untuk menambahkan properti _internalInstance ke root node DOM. Kami juga akan mengajarkan mountTree() untuk menghancurkan diagram yang ada sehingga dapat dipanggil beberapa kali:

function mountTree(element, containerNode) {
  // Hancurkan diagram yang ada
  if (containerNode.firstChild) {
    unmountTree(containerNode);
  }

  // Buat instance internal tingkat atas
  var rootComponent = instantiateComponent(element);

  // Pasang komponen tingkat atas kedalam container
  var node = rootComponent.mount();
  containerNode.appendChild(node);

  // Simpan referensi ke instance internal
  node._internalInstance = rootComponent;

  // Kembalikan instance publik yang disediakannya
  var publicInstance = rootComponent.getPublicInstance();
  return publicInstance;
}

Sekarang, jalankan unmountTree(), atau jalankan mountTree() berulang kali, hapus hierarki yang lama dan jalankan method lifecycle componentWillUnmount() pada komponen.

Memperbarui

Di bagian sebelumnya, kami menerapkan unmounting. Namun React tidak akan sangat berguna jika setiap perubahan prop dilepas dan dipasang seluruh diagram. Tujuan dari reconciler adalah menggunakan kembali instances yang ada di mana mungkin untuk melestarikan DOM dan state:

var rootEl = document.getElementById('root');

mountTree(<App />, rootEl);
// Harus menggunakan kembali DOM yang ada:
mountTree(<App />, rootEl);

Kami akan memperpanjang kontrak instance internal kami dengan satu method lagi. Selain mount() dan unmount(), DOMComponent dan CompositeComponent akan menerapkan method baru yang disebut receive(nextElement):

class CompositeComponent {
  // ...

  receive(nextElement) {
    // ...
  }
}

class DOMComponent {
  // ...

  receive(nextElement) {
    // ...
  }
}

Tugasnya adalah melakukan apa pun yang diperlukan untuk memperbarui komponen (dan children-nya) dengan deskripsi yang disediakan oleh nextElement.

Ini adalah bagian yang sering digambarkan sebagai ”virtual DOM diffing” walaupun yang sebenarnya terjadi adalah kita menjalankan diagram internal secara rekursif dan membiarkan setiap instance internal menerima pembaruan.

Memperbarui Komponen Komposit

Ketika komponen komposit menerima elemen baru, kami menjalankan method lifecycle componentWillUpdate().

Lalu kami render ulang komponen dengan props baru, dan mendapatkan elemen yang dirender berikutnya:

class CompositeComponent {

  // ...

  receive(nextElement) {
    var prevProps = this.currentElement.props;
    var publicInstance = this.publicInstance;
    var prevRenderedComponent = this.renderedComponent;
    var prevRenderedElement = prevRenderedComponent.currentElement;

    // Perbarui elemen *sendiri*
    this.currentElement = nextElement;
    var type = nextElement.type;
    var nextProps = nextElement.props;

    // Cari tahu apa hasil render() berikutnya
    var nextRenderedElement;
    if (isClass(type)) {
      // Komponen kelas
      // Panggil lifecycle jika diperlukan
      if (publicInstance.componentWillUpdate) {
        publicInstance.componentWillUpdate(nextProps);
      }
      // Perbaru props
      publicInstance.props = nextProps;
      // Render ulang
      nextRenderedElement = publicInstance.render();
    } else if (typeof type === 'function') {
      // Komponen fungsi
      nextRenderedElement = type(nextProps);
    }

    // ...

Selanjutnya, kita bisa melihat elemen type yang di-render. Jika type belum berubah sejak render terakhir, komponen di bawah ini juga dapat diperbarui di tempat.

Misalnya, jika ia mengembalikan <Button color="red" /> pertama kalinya, dan <Button color="blue" /> untuk kedua kalinya, kami hanya bisa memberi tahu instance internal terkait untuk receive() elemen selanjutnya:

    // ...

    // Jika tipe elemen yang di render tidak berubah,
    // gunakan kembali instance komponen yang ada dan keluar.
    if (prevRenderedElement.type === nextRenderedElement.type) {
      prevRenderedComponent.receive(nextRenderedElement);
      return;
    }

    // ...

Namun, jika elemen yang di-render berikutnya memiliki type yang berbeda dari elemen yang di-render sebelumnya, kami tidak dapat memperbarui instance internal. Sebuah <button> tidak bisa “menjadi” sebuah <input>.

Sebagai gantinya, kita harus lepaskan instance internal yang ada dan pasang yang baru yang sesuai dengan tipe elemen yang dirender. Sebagai contoh, inilah yang terjadi ketika komponen yang sebelumnya merender <button /> merender <input />:

    // ...

    // Jika kita mencapai titik ini, kita perlu meng-unmount sebelumnya
    // komponen yang dipasang, pasang yang baru, dan tukar node mereka.

    // Temukan node lama karena perlu diganti
    var prevNode = prevRenderedComponent.getHostNode();

    // Lepas child lama dan pasang child baru
    prevRenderedComponent.unmount();
    var nextRenderedComponent = instantiateComponent(nextRenderedElement);
    var nextNode = nextRenderedComponent.mount();

    // Ganti referensi dengan child
    this.renderedComponent = nextRenderedComponent;

    // Ganti node lama dengan yang baru
    // Catatan: ini adalah kode renderer khusus dan
    // idealnya harus hidup di luar CompositeComponent:
    prevNode.parentNode.replaceChild(nextNode, prevNode);
  }
}

Singkatnya, ketika komponen komposit menerima elemen baru, ia dapat mendelegasikan pembaruan ke instance internal yang di-render, atau melepaskan dan pasang yang baru di tempatnya.

Ada kondisi lain di mana komponen akan dipasang kembali daripada menerima elemen, dan saat itulah elemen key telah berubah. Kami tidak membahas penanganan key dalam dokumen ini karena menambah kompleksitas pada tutorial yang sudah kompleks.

Perhatikan bahwa kami perlu menambahkan method yang disebut getHostNode() ke kontrak instance internal sehingga memungkinkan untuk menemukan node platform khusus dan menggantinya selama pembaruan. Implementasinya sangat mudah untuk kedua kelas:

class CompositeComponent {
  // ...

  getHostNode() {
    // Tanyakan komponen yang di-*render* untuk menyediakannya.
    // Ini akan menelusuri setiap komposit secara rekursif.
    return this.renderedComponent.getHostNode();
  }
}

class DOMComponent {
  // ...

  getHostNode() {
    return this.node;
  }  
}

Memperbarui Komponen Host

Implementasi komponen host, seperti DOMComponent, perbarui secara berbeda. Ketika mereka menerima elemen, mereka perlu memperbaru tampilan platform spesifik yang mendasarinya. Dalam kasus React DOM, ini berarti memperbarui atribut DOM:

class DOMComponent {
  // ...

  receive(nextElement) {
    var node = this.node;
    var prevElement = this.currentElement;
    var prevProps = prevElement.props;
    var nextProps = nextElement.props;    
    this.currentElement = nextElement;

    // Hapus atribut lama.
    Object.keys(prevProps).forEach(propName => {
      if (propName !== 'children' && !nextProps.hasOwnProperty(propName)) {
        node.removeAttribute(propName);
      }
    });
    // Tetapkan atribut berikutnya.
    Object.keys(nextProps).forEach(propName => {
      if (propName !== 'children') {
        node.setAttribute(propName, nextProps[propName]);
      }
    });

    // ...

Kemudian, komponen host perlu memperbarui children mereka. Tidak seperti komponen komposit, mereka mungkin mengandung lebih dari satu child.

Dalam contoh yang disederhanakan ini, kami menggunakan senarai instance internal dan mengulanginya, memperbarui atau mengganti instance internal tergantung pada apakah type yang diterima cocok dengan type sebelumnya. Reconciler nyata juga mengambil elemen key dalam akun dan melacak pergerakan selain penyisipan dan penghapusan, tetapi kami akan menghilangkan logika ini.

Kami mengumpulkan operasi DOM pada children dalam daftar sehingga kami dapat menjalankannya dalam batch:

    // ...

    // Ini adalah senarai elemen React
    var prevChildren = prevProps.children || [];
    if (!Array.isArray(prevChildren)) {
      prevChildren = [prevChildren];
    }
    var nextChildren = nextProps.children || [];
    if (!Array.isArray(nextChildren)) {
      nextChildren = [nextChildren];
    }
    // Ini adalah senarai dari instance internal:
    var prevRenderedChildren = this.renderedChildren;
    var nextRenderedChildren = [];

    // Saat kita beralih ke children, kita akan menambahkan operasi ke senarai.
    var operationQueue = [];

    // Catatan: bagian di bawah ini sangat disederhanakan!
    // Itu tidak menangani pemesanan ulang, *children* dengan *holes*, atau *key*.
    // Itu hanya ada untuk menggambarkan aliran keseluruhan, bukan spesifik.

    for (var i = 0; i < nextChildren.length; i++) {
      // Cobalah untuk mendapatkan *instance* internal yang ada untuk *child* ini
      var prevChild = prevRenderedChildren[i];

      // Jika tidak ada *instance* internal di bawah indeks ini,
      // *child* telah ditambahkan sampai akhir. Buat yang baru
      // *instance* internal, pasang, dan gunakan *node*nya.
      if (!prevChild) {
        var nextChild = instantiateComponent(nextChildren[i]);
        var node = nextChild.mount();

        // Catat bahwa kita perlu menambahkan sebuah *node*
        operationQueue.push({type: 'ADD', node});
        nextRenderedChildren.push(nextChild);
        continue;
      }

      // Kami hanya dapat memperbarui *instance* jika tipe elemennya cocok.
      // Misalnya, <Button size="small" /> dapat diperbaru ke
      // <Button size="large" /> tetapi tidak ke <App />.
      var canUpdate = prevChildren[i].type === nextChildren[i].type;

      // Jika kita tidak dapat memperbarui *instance* yang ada, kita harus melepasnya
      // dan pasang yang baru sebagai gantinya.
      if (!canUpdate) {
        var prevNode = prevChild.getHostNode();
        prevChild.unmount();

        var nextChild = instantiateComponent(nextChildren[i]);
        var nextNode = nextChild.mount();

        // Catat bahwa kita perlu menukar kode
        operationQueue.push({type: 'REPLACE', prevNode, nextNode});
        nextRenderedChildren.push(nextChild);
        continue;
      }

      // Jika kita dapat memperbarui *instance* internal yang ada,
      // biarkan saja menerima elemen berikutnya dan menangani pembaruannya sendiri.
      prevChild.receive(nextChildren[i]);
      nextRenderedChildren.push(prevChild);
    }

    // Akhirnya, lepaskan semua *children* yang tidak ada:
    for (var j = nextChildren.length; j < prevChildren.length; j++) {
      var prevChild = prevRenderedChildren[j];
      var node = prevChild.getHostNode();
      prevChild.unmount();

      // Catat bahwa kita perlu menghapus *node*
      operationQueue.push({type: 'REMOVE', node});
    }

    // Arahkan daftar *children* yang di*render* ke versi yang diperbarui.
    this.renderedChildren = nextRenderedChildren;

    // ...

Sebagai langkah terakhir, kami menjalankan operasi DOM. Sekali lagi, kode reconciler nyata lebih kompleks karena ia juga menangani gerakan:

    // ...

    // Memproses antrian operasi.
    while (operationQueue.length > 0) {
      var operation = operationQueue.shift();
      switch (operation.type) {
      case 'ADD':
        this.node.appendChild(operation.node);
        break;
      case 'REPLACE':
        this.node.replaceChild(operation.nextNode, operation.prevNode);
        break;
      case 'REMOVE':
        this.node.removeChild(operation.node);
        break;
      }
    }
  }
}

Dan itu untuk memperbarui komponen host

Pembaruan Tingkat Atas

Sekarang setelah CompositeComponent dan DOMComponent menerapkan method receive(nextElement), kita dapat mengubah fungsi mountTree() tingkat atas untuk menggunakanny ketika elemen type sama dengan yang terakhir kali:

function mountTree(element, containerNode) {
  // Periksa diagram yang ada
  if (containerNode.firstChild) {
    var prevNode = containerNode.firstChild;
    var prevRootComponent = prevNode._internalInstance;
    var prevElement = prevRootComponent.currentElement;

    // Jika kita bisa, gunakan kembali komponen *root* yang ada
    if (prevElement.type === element.type) {
      prevRootComponent.receive(element);
      return;
    }

    // Jika tidak, lepaskan diagram yang ada
    unmountTree(containerNode);
  }

  // ...

}

Sekarang memanggil mountTree() dua kali dengan tipe yang sama tidak merusak:

var rootEl = document.getElementById('root');

mountTree(<App />, rootEl);
// Menggunakan kembali DOM yang ada:
mountTree(<App />, rootEl);

Ini adalah dasar-dasar bagaimana React bekerja secara internal.

Apa yang kami keluarkan

Dokumen ini disederhanakan dibandingkan dengan basis kode nyata. Ada beberapa aspek penting yang tidak kami tangani:

  • Komponen dapat membuat null, dan reconciler dapat menangani “slot kosong” dalam senarai dan menghasilkan keluaran.
  • Reconciler juga membaca key dari elemen-elemen, dan menggunakannya untuk menetapkan instance internal yang sesuai dengan elemen mana dalam senarai. Sebagian besar kompleksitas dalam implementasi React aktual terkait dengan itu.
  • Selain kelas instance internal host dan komposit, ada juga kelas untuk komponen “teks” and “kosong”. Mereka mewakili node teks dan “slot kosong” Anda dapatkan dengan rendering null.
  • Renderer menggunakan injeksi untuk meneruskan kelas internal host ke reconciler. Misalnya, React DOM memberitahu reconciler untuk menggunakan ReactDOMComponent sebagai implementasi instance internal host.
  • Logika untuk memperbarui daftar children diekstraksi ke dalam mixin yang disebut ReactMultiChild yang digunakan oleh implementasi kelas instance host internal baik di React DOM dan React Native.
  • Reconciler juga mengimplementasikan dukungan untuk setState() dalam komponen komposit. Beberapa pembaruan di dalam event handlers dapat dikumpulkan menjadi satu pembaruan tunggal.
  • Reconciler juga menangani melampirkan dan melepaskan refs ke komponen komposit dan node host.
  • Method Lifecycle yang dipanggil setelah DOM siap, seperti componentDidMount() dan componentDidUpdate(), dikumpulkan ke dalam “antrean callback” dan dieksekusi dalam satu batch.
  • React menempatkan informasi tentang pembaruan saat ini ke objek internal yang disebut “transaksi”. Transaksi berguna untuk melacak antrean method lifecycle yang tertunda, DOM saat ini bersarang untuk peringatan, dan hal lain yang bersifat “global” untuk pembaruan tertentu. Transaksi juga memastikan React “membersihkan semuanya” setelah pembaruan. Misalnya, kelas transaksi yang disediakan oleh React DOM mengembalikan pilihan masukan setelah pembaruan apapun.

Melompat ke Kode

  • ReactMount adalah tempat kode seperti mountTree() dan unmountTree() dari tutorial ini berada. Ini menangani pemasangan dan pelepasan komponen tingkat atas. ReactNativeMount adalah analog React Native-nya.
  • ReactDOMComponent adalah setara dengan DOMComponent dalam tutorial ini. Ini mengimplementasikan Komponen Kelas host untuk renderer React DOM. ReactNativeBaseComponent adalah analog React Native-nya.
  • ReactCompositeComponent adalah setara dengan CompositeComponent dalam tutorial ini. Ini menangani panggilan komponen yang ditentukan pengguna dan mempertahankan state mereka.
  • instantiateReactComponent berisi sakelar yang memilih kelas instance internal yang tepat untuk membangun sebuah elemen. Ini sama dengan instantiateComponent() dalam tutorial ini.
  • ReactReconciler adalah pembungkus dengan method mountComponent(), receiveComponent(), dan unmountComponent(). Ia menyebut implementasi yang mendasarinya pada instance internal, tetapi juga menyertakan beberapa kode di sekitarnya yang dibagikan oleh semua implementasi instance internal.
  • ReactChildReconciler mengimplementasikan logika untuk memasang, memperbarui, dan melepaskan children sesuai dengan elemen key mereka.
  • ReactMultiChild mengimplementasikan pemrosesan antrean operasi untuk penyisipan child, penghapusan, dan bergerak secara independen dari renderer.
  • mount(), receive(), dan unmount() benar-benar disebut mountComponent(), receiveComponent(), dan unmountComponent() di basis kode React untuk alasan warisan, tetapi mereka menerima elemen.
  • Properti pada instance internal dimulai dengan garis bawah, misalnya _currentElement. Mereka dianggap sebagai bidang publik read-only di seluruh basis kode.

Arah Masa Depan

Stack reconciler memiliki keterbatasan yang melekat seperti menjadi synchronous dan tidak dapat mengganggu pekerjaan atau membaginya menjadi beberapa bagian. Ada pekerjaan yang sedang berjalan Reconciler fiber baru dengan arsitektur yang sama sekali berbeda. Di masa mendatang, kami bermaksud mengganti stack reconciler dengannya, tetapi saat ini masih jauh dari paritas fitur.

Langkah Selanjutnya

Baca bagian selanjutnya untuk mempelajari tentang prinsip panduan yang kita gunakan untuk pengembangan React.

Is this page useful?Edit halaman ini